Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Senin, 29 Desember 2008

TUBERKULOSIS: Why is That Problem?


Sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Entah berita ini mengejutkan Anda atau tidak yang pasti Indonesia masih bertengger di posisi ketiga dalam kategori kasus TB terbanyak di dunia setelah China dan India dan 10% penderita TB di dunia tinggal di Indonesia. Pada tahun 2004 saja diperkirakan ada 539.000 kasus baru dan 101.000 kematian akibat TB.

Tidak hanya di Indonesia, TB yang tadinya sudah mulai menurun kasusnya, kini meroket kembali. Sejak ahun 1993, WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia (global emergency). Pada tahun 1995 diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB di dunia. Bahkan TB merupakan penyebab kematian utama bagi wanita, lebih banyak daripada kematian akibat kehamilan, persalinan dan nifas.

Sialnya, pandemi HIV/AIDS di dunia telah menambah kekusutan permasalahan TB di dunia. Pasalnya, dengan HIV/AIDS, seseorang akan secara signifikan menjadi sangat rentan terkena TB. Pada saat yang sama, kekebalan kuman Berhadap obat TB pun semakin menjadi-jadi. Keadaan tersebut mejadikan epidemi TB sulit ditangani dan membuat kepala para ahli semakin botak karena pusing memikirkan hal ini.

Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah infeksi langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru, namun juga bisa menyerang organ lain seperti selaput otak, ginjal, kulit, tulang, bahkan alat kelamin. Penyakit yang sudah dikenal sejak zaman Mesir Kuno ini menular melalui percikan dahak (droplet nuclei). Jadi jika seseorang dengan TB batuk atau bersin, maka kumannya akan ikut keluar dapat menulari orang lain yang terkena bersinannya itu.
Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak dapat bertahan dalam waktu yang lama. Kuman TB tidak tahan degan sinar UV, makanya diluar ruagnan, kuman TB tidak panjang umur. Oleh karena itu ventilasi ruangan yang baik dapat mengurangi penularan TB.Jadi bisalnya seorang pasien TB bersin dalam ruangan, tapi karena ruangan itu berventilasi baik, maka kumannya tidak diam lama-lama di ruangan dan segera terbawa keluar dan terkena sinar matahari dan mat sehingga tidak menulari orang lain.

Resiko Penularan TB
Resiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak pasien TB. Menurut penelitian, proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahun di Indonesia adalah sekitar 1-3 %. Artinya dalam 100 orang satu sampai tiga orang aka terinfeksi TB. Mungkin kedengrannya sedikit, tapi bayangkans aja di Jakarta yang satu kelurahan saja ada 40.000an penduduk tinggal dempet-dempetan, yang menderita TB bisa sekitar 1.200 orang. Banyak bukan?

Sebetulnya tidak semua orang yang terpajan kuman TB akan menjadi sakit TB. Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB. Artinya dalam 100.000 penduduk, akan ada sekitar 1000 penduduk yang terinfeksi TB dan 10%nya, yaitu 100 orang akan menjadi sakit TB. Faktor yang mempengaruhi adalah daya tahan tubuh, infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk).

HIV/AIDS merupakan faktor resiko yang paling kuat. Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan daya tahan tubuh seluler sehingga jika terjadi infeksi penyerta (oportunis), misalnya tuberkulosis, maka yangersangkutan akan sakit arah, malah akan menyebabkan kematian. Bila jumlah kasus HIV/AIDS meningkat, maka jumlah kasus TB akan meningkat pula.

Tanda, Gejala dan Dianosis sakit TB
Secara klasik, tanda dan gejala sakit TB antara lain adalah batuk lama yang lebih dari 2 minggu dan aang bisa dahaknya bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan berkurang, berat badan menurun drastis tanpa sebab, sering keringat malam (walaupun tidur sudah memakai AC), demam meriang lebih dari sebulan. Gejala-gejala tersebut tidak spesifik untuk TB, bronkitis, asma, kanker paru juga punya gejala-gejala yang kurang-lebih sama. Gejala-gejala TB pada anak akan dibicarakan pada kesempatan lain karena berbeda dengan TB dewasa.

Untuk diagnosis paru maka akan diperiksa dahak. Dahak diperiksa tiga kali, sewaktu-pagi-sewaktu. Dahak sewaktu maksudnya, pada saat eriksa langsung diperiksa dahaknya, lalu esok paginya sebelum makan ataupun sikat gigi, dahak dkeluarkan dan ditampung dan sekali lagi diperiksa dahaknya. Jika tiga-tiganya positif, atau dua diantaranya positif, maka diagnosis TB sudah tegak. Jika hanya salah satu positif, maka dapat diulang atau atas pertimbangan dokter diperiksa foto ronsen dada. Diperhatikan disini, standar emas diagnosis adalah pemeriksaan dahak, BUKAN FOTO RONSEN. Karena dapat saja, sebetulnya seseorang positif TB tapi ronsennya masih belum menunjukan tanda apa-apa. Tapi atas pertimbangan dokter, foto ronsen dapat dilakukan unuk menunjang diagnosis TB.

Pengobatan TB
Pengobatan TB minimal 6 bulan. Jadi memang butuh komitmen dan disiplin dari sang pasien untuk teratur minum obat. Pengobatan TB dibagi menjadi 2 kategori: Kategori 1 untuk kasus baru dan kategori 2 untuk kasus kambuh, kasus gagal, kasus putus berobat dan lainnya. Kedua kategori terdiri dari 2 fase yaitu fase intensif selama 2 bulan dan fase lanjutan 4 bulan untuk kategori 1 dan 5 bulan untuk kategori 2.

Pada fase intensif kategori 1 obat-obat yang harus ditelan tiap harinya adalah Rifampisin, Isoniazid, Pyrazinamd dan Ethambutol. Pada kategori 2, ditambah suntikan Streptomisin tiap hari. Memang terdengar menyengsarakan, tapi kepatuhan minum obat selain kecukupan gizi dan kesehatan pribadi merupakan kunci keberhasilan pengobatan TB. Tujuan fase intensif adalah mematikan semua kuman-kuman TB dan fase ini sangat penting. Di akhir fase intensif, diperiksa dahak 3 kali lagi (sewaktu-pagi-sewaktu) dan jika negatif maka dilanjutkan ke fase lanjutan.

Selama 4 bulan (kategori 1) atau 5 bulan (kategori 2), pasien menminum Rimfapisin dan Isoniazid tiga hari sekali. Tujuan fase ini adalah membunuh kuman-kuman TB yang dormain, alias belum mati benar, atau “ngumpet” pada saat fase intensif. Di akhir fase intensif, maka dahak diperiksa lagi, jika negatif, maka pasien dinyatakan pengobatan lengkap dan sembuh. Jika positif maka pengobatan menjadi kategori 2 atau dirujuk ke dokter spesialis.

Yang penting lagi adalah, obat-obat TB sangat memberatkan liver. Maka dari itu pemantauan funsi liver sangat disarankan dilakukan selama pengobata B. Selain itu, walaupun jarang Ethambutol dapatmenyebabkan buta warna yang dapat kembali jika pengobatan Ethambutol dihentikan. Masalahnya pada anak-anak, buta warna mungkin menjadi sukar terdeteksi. Oleh karena itu ethambutol tidak terlalu direkomendasikan untuk anak-anak.

TB merupakan masalah kesehatan yang sangat serius. Semua orang, walaupun sebagian besar orang dari ekonomi kelas rendah, bisa terkena TB. Jika suah sampai sakit TB maka pengobatan pun harus dilakukan dengan komitmen dan disiplin. Oleh karena itu, menjaga tubuh agar senantiasa fit merupakan kunci utama dalam mencegah TB. Dan ya tak kalah penting menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menghindari perilaku-perilaku tidak sehat seperti membuang ludah sembarangan, batuk atau bersin tidak menutup mulut juga wajib hukumnya untuk dihindari. Satu lagi menjaga ventilasi ruangan juga sangat signifikan dalam mencegah TB. Nah, setelah tahu tentang TB, Anda sependapat bahwa TB memang lebih baik dicegah daripada diobati, bukan?

3 komentar:

  1. yang bikin penyakit ini makin susah diberantas adalah krn orangnya yang gak sadar bhw mereka mengidap TB dan tingkat sanitasi yang rendah bener gak sih?

    terusnya keliatannya ada relevansinya ya antara jumlah/kepadatan penduduk. China, India, trus Indonesia deh....

    BalasHapus
  2. ember kan dah ditulis, salah satunya kan kuman TB ga bisa di dara terbuka, kalo pemukiman terlal rapet, jadinya kuman TBnyebarnya lbh cepet

    gitu...

    BalasHapus
  3. casino bonus codes - Casino Tatsuo
    The casino bonus 사카마치 미루 code is R25. Valid for games from the casino. A minimum deposit is 라이브 벳 £10. The e 스포츠 토토 maximum bonus 벳 익스 amount in the bonus code is £25. 슬롯 추천

    BalasHapus