Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Selasa, 23 Desember 2008

Breast Feeding: What to prepare and what to do


Kita semua pastinya pernah mendengar bahwa “susu sapi untuk anak sapi dan susu ibu untuk anak ibu.” Hampir semua dari kita, khususnya opara ibu dan calon ibu,mungkin mengangkan kepala mendengar hal ini. Sudah banyak pula penyuluhan-penyuluhan mengenai betapa pentingnya ASI serta manfaat dan keuntungan ASI dibanding susu kaleng atau susu formula.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI sebagai satu-satunya makanan bayi dianjurkan sampai usia bayi 4-6 bulan. ASI eksklusif dapat diberikan bila produksi ASI cukup (sekitar 0,6- 1 liter per hari). ASI juga disarankan untuk diberikan secara nir-jadwal (on demand), yaitu sekehendak bayi. Selanjutnya ASI dapat terus diberikan sampai biasanya usia 2 tahun atau bayi sudah menolak ASI sambil diberikan juga makanan tambahan seperti bubur susu, buah atau nasi tim sesuai dengan perkembangan sang buah hati.

MANFAAT ASI
ASI bermanfaat bukan hanya bagi si kecil saja, tapi bagi ibu, keluarga, bahkan bagi negara.

Bagi Bayi, ASI mengandung semua zat gizi dengan proporsi yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Lemak merupakan sumber energi utama dalam ASI. Tetapi dalam ASI terdapat juga enzim untuk mencerna lemak sehingga lemak mudah dipecah dan diserap usus bayi karena produksi enzim pencernaan pada bayi masih belum optimal. Selain itu dalam ASI juga terdapat asam linoleat dan linolenat, dua asam lemak esensial yang tidak bisa diproduksi tubuh.

Karbohidrat yang terkandung dalam ASI adalah laktosa, yang kadarnya tertinggi dibanding susu mamalia lan. Laktosa dalam usus akan dipecah shingga mudah diserap dan juga memacu pertumbuhan flora normal pada usus bayi yang kemudian menghalangi pertumbuhan bakteri jahat penyebab diare. Kadar protein sistin dan taurin yang penting bagi pertumbuhan otak juga terdapat dalam ASI dalam jumlah yang pas. Kedua zat penting ini tidak ada dalam susu sapi. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam ASI jumlahnya juga sangat sesuai dengan kebutuhan bayi. Kadar mineral yang jauh lebih tinggi dalam susu sapi malahan daat mennyebabkan penyakit malabsorbsi yang pada gilirannya akan mengakibatkan diare kronis dan malnutrisi.

Selain itu zat anti yang terdapat dalam ASI juga sangat dibutuhkan dalam menjaga imunitas bayi dan tidak ada dalam susu formula manapun, antara lain Ig A, Ig G, lisozim, limfosit B, limfosit T dan sebagainya. Ditambah lagi ASI tidak akan menimbulkan alergi dan menimbulkan efek psikologis yang menguntungkan. Betapapun susu formula dengan teknologi tercanggih tetap bisa menimblkan alergi. Susu formula yan ada di dnia ini hanyalah yan “hipoalergenik”, sifat menimbulkan alergi yang diminimalkan, bukan ditiadakan.

Tidak hanya bagi bayi, bagi ibu ASI juga sangat bermanfaat. Antara lain dengan isapan bayi pada payudara ibu akan merangsang pelepasan oksitosin yang akan membantu involusi rahim dan mencegah perdarahan pasca melahirkan. Selain itu angka kanker payudara pada ibu yang menyusui lebih rendah dibanding ibu yang tidak menyusui.
Ditambah lagi hormon yang mempertahankan laktasi akan menekan hormon kesuburan sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan yang pada giliranya akan mengurangi angka kelahiran. Tentunya juga efek psikologis pada ibu, yaitu ibu akan merasa bangga dan dibutuhkan, bukanlah isapan jempol semata.

TEKNIK MENYUSUI
Keberhasilan menyusui didukung oleh persiapan psikologis. Sikap ibu terhadap pemberian ASI dipengaruhi beberapa faktor, antara lain adat kebiasan dan kepercayaan, pengalaman menyusui sebelumnya, pengetahuan ibu dan bahkan sikap ibu terhadap kehamilannya. Dokter, bidan, petugas kesehatan, teman, kerabat, keluarga dan suami dapat berperan untuk meyakinkan ibu agar ibu mau menyusui.

Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami kebingungan ketika akan menyusui anaknya walaupun sebenarnya cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana. Isapan bayi mungkin akan menyebabkan rasa nyeri pada payudara ibu. Ditambah lagi ibu yang sedang dalam proses pemulihan dan mungkin akan menyebabkan ibu menjadi mudah tersinggung. Dalam hal ini ibu memerlukan pendamping yang dapat membantunya seperti suami, kelompok ibu-ibu pendukung ASI, petugas kesehatan atau orang yang disegani pasien.

POSISI MENYUSUI
Ada berbagai macam posisi menyusui. Pada ibu yang menjalankan operasi sesar, bayi diletakan dsamping kepala ibu dengan kaki ke atas. Meyusui bayi kembar dapat dilakukan dengan posisi seperti memegang bola, kedua bayi disusui bersamaan di payudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar, bayi ditengkurapkan dia atas dada ibu, tangan ibu menahan sedikit kepala bayi agar bayi tidak tersedak.


LANGKAH-LANGKH MENYUSUI
1. Sebelum memulai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit dan dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya sebagai disinfektan dan menjaga kelembapan puting susu.
2. Ibu duduk atau berbaring santai, bila duduk usahakan agar kaki ibu tidak menggantung.
3. Bayi diletakan pada satu lengan, kepala bayi pada siku ibu dan bokong bayi pada telapak tangan ibu. Kepala bayi jangan sampai terlalu tertengadah.
4. Satu lengan bayi diletakan di belakang badan ibu dan lengan lainnya di depanbadan ibu.
5. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara ibu
6. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis luru
7. Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang.
8. Payudara dipegang dengan ibu jari datas dan jari lainnya dibawah. Jangan menekan puting susu dan payudaranya saja.
9. Bayi diberi rangsang agar membuka mulut dengan menyentuh pipi bayi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi.
10. Usahakan sebagian besar areola masuk kedalam mulut bayi , sehingga puting susu berada di bawah langit-langit danlidah bayi akan menekan ASI keluar
11. Setelah bayi mengisap, payudara tidak perlu ditopang lagi.
12. Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui pada payudara lain dengan jari kelingking ibu dimasukan melalui sudut mulut.
13. Meyusui selanjutnya dimulai dari payudara yang belum terkosongkan (dihisap terakhir).
14. Setelah ASI selesai, kembali keluarkan ASI dan oelskan pada puting susu dan areola.
15. Sendawakan bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung bayi sehingga mencegah terjadinya aspirasi dengan cara bayi digendong tegak dan ditepuk-tepuk pundaknya atau bayi ditengkurapkan dan dtepuk-tepuk pundaknya

Bayi disusukan tanpa jadwal (on demand), yaitu bila bayi menginginkan semata, bukan karena sebab selain itu ibu merasa perlu untuk menyusui.Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI akan meninggalkan lambung bayi dalam 2 jam. Pada mulanya bayi akan menyusu dengan jadwal yang tidak teratur, tetapi kemudian akan mempunyai pola yang teaktur 1-2 minggu kemudian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar