Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Sabtu, 27 Desember 2008

Anemia Defisiensi Besi: Dikenali dan Diatasi


Tina, 24, seorang karyawati di sebuah perusahaan sekuritas sering mengeluh lekas lelah, mata sering berkunang-kunang, kurang bergairah yang kadang terasa mengganggu aktivitasnya. Hal ini kerap dialaminya sejak remaja. Teman-temannya mengatakan bahwa mungkin ia kurang darah. Apalagi ditambah lagi jika ia sedang “dapat” ia berganti pembalut sampai 2-3 kali sehari. Selainitu, Tina memang dikenal makan dengan porsi terkecil diantara teman-temannya dan terlalu pemilih.Ini itu ia tidak doyan, terutama daging-dagingan. Ketika ia memeriksakan diri ke dokter, dokter mengamini “diagnosis” teman-temannya setelah melakukan pemeriksaan darah.

Kejadian seperti yang dialami Tina tadi memang bukan barang baru. Tengok saja prevalensi anemia di Indonesia di tahun 1980-an:
1.Ibu Hamil 50-70%
2.Wanita dewasa 30-40%
3.Pekerja penghasilan rendah 30-40%
4.Balita 30-40%
5.Anak sekolah 25-35%
6.Laki-laki dewasa 20-30%

Pastinya angka ini belum banyak berubah, antara lain disebabkan karena penanggulanan anemia gizi belum memadai di Indonesia karena belum tersentuh oleh program gizi dan kesehatan secara efektif pada tingkat nasional. Padahal, dampak anemia gizi ini tidak kecil bagi kesehatan dan bagi produktivitas.

Anemia Kekurangan Zat Besi
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin (zat dalam darah yang mengikat oksigen) dan/atau jumlah sel darah dibawah nilai normal. Gejala-gejala yang umum anatara lain cepat lelah, jantung suka berdebar-debar, mata suka berkunang-kunang, kurang bergairah, sering pingsan, gangguan tidur, penurunan libido (gairah seksual), susah konsentrasi dan lain-lain.

Sebenarnya anemia bukanlah suatu diagnosis karena anemia sendiri ada banyak macamnya, antara lain bedasarkan penyebab: anemia gizi (kekurangan besi, asam folat), anemia hemolitik, anemia aplastik , anemia pada penyakit kronis, dan lain-lain. Selanjutnya yang kita bicarakan khusus anemia karena kekurangan zat besi saja karena memang anemia jenis ini yang paling banyak kasusnya.
Tanda-tanda

Selain gejala-gejala tadi, tanda-tanda anemia yang umum adalah pucatnya konjungtiva (kelopak mata dalam), kelainan kuku yang disebut koilonychia dan atrofi papil lidah. Selain itu, untuk memastikan anemia kekurangan zat gizi, dokter biasanya akan menyarankan beberapa pemeriksaan darah dan kriteria anemia kekuarangan zat besi adalah sebagai berikut:

1.Kadar Hemoglobin
Kelompok Hemoglobin (gram/dL)
Anak 6 bulan-5tahun <11
Anak 6-14 tahun <12
Laki-laki dewasa <13
Wanita dewasa (tidak hamil) <12
Wanita hamil <11


2.Konsentrasi hemoglobin rata-rata kurang dari 31% (normal 32-35%)

3.Besi serum kurang dari 50 mcg/100ml (normal 80-180 mcg/100ml)

4.Transferin jenuh (protein pengikat besi dalam darah) kurang dar 15% (normal 20-50%)

Penyebab
Penyebab utama tentulah kurangnya asupan besi dalam diet sehari-hari. Kebutuhan besi dalam makanan sekitar 20 mg sehari dan hanya sekitar 2 mg yang terserap. Selain itu dapat juga disebabkan oleh infeksi cacing tambang (ankilostomiasis). Di Indonesia prevalensi penyakit cacing tambang lebih dari 80%.

Selain itu penyebab lainnya antara lain:
- Absorbsi yang menurun
- Kebutuhan yang meningkat pada kehamilan, laktasi,
- Perdarahan saluran cernah, menstruasi
- Hemoglobinuria
- Penyimpanan besi yang berkurang seperti pada hemosiderosis paru

Makanan Kaya Zat Besi
Ada dua jenis zat besi yang terdapat pada makanan: zat besi yang berasal dari heme dan nonheme. Zat besi yang berasal dari heme merupakan penyusun hemoglobin dan mioglobin yang kaya dalam makanan-makanan hewani seperti dalam daging, hati, serta hasil olahan darah. Jenis kedua adalah besi nonheme yang terdapat pada makanan-manakan nabati, yaitu sayuran-sayuran yang bewarna hijau gelap. Besi heme diserap sekitar 20-30%, sedangkan besi nonheme penyerapannya kurang dari 10%.

RDA (recommended dietary allowance) untuk besi adalah:
- Pria dewasa 9 mg
- Wanita dewasa 28 mg
- Wanita hamil + 2 mg
- Wanita menyusui + 4 mg
- Remaja 15-24 mg
- Anak-anak 10 mg
- Bayi 6-12 bulan 10 mg

Ada 3 cara untuk meningkatkan kualitas makanan untuk memenuhi kebutuhan zat besi sehari-hari:
1.Diperbanyak konsumsi besi heme dengan menghidangkan lebih banyak daging, hati, ikan dan makanan hewani lainnya.
2.Diperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang kaya akan vitamin Ckarena vitamin C terbukti meningkatkan penyerapan zat besi di usus halus.
3.Dikurangi konsumsi bahan makanan yang menghambat penyerapan besi seperti the, kopi dan beberapa jenis sereal.

Pengobatan Tablet Besi
Yang dimaksud tentu bukannya besi sepertiyang digunakan untuk pagar, tapi suatu tablet/preparat yang mengandung zat besi. Terdapat banyak preparat besi. Yang lumayan efektif dan banyak digunakan adalah yang mengandung ferro sulfat. Yang perlu diperhatikan adalah mencegah over dosis permulaan karena gejala-gejala yang ditumbulkan sangat tidak mengenakan seperti konstipasi, perut melilit, konsistensi kotoran menjadi keras dan hitam. Mula-mula diberikan dosis kecil dan kemudian dapat ditingkatkan. Jika diberikan pada keadaan lambung penuh terisi makanan, maka obat ini akan kurang meniumbulkan gangguan saluran cerna, tetapi abosrbsi akan menjadi lebih sedikit.

Efek pengobatan dapat dilihat dalam 2-3 hari. Bila respons baik, anemia dapat diatasi dalam 8-10 minggu dan pengobatan dapat direuskan 3-6 bulan dengan dosis rendah untuk mencukupi cadangan besi.

Sebenarnya ada golongan-golongan lain yang efek gangguan pencernaannya lebih kurang seperti Fero Fumrat, Fero Glukonat, tetapi harganya lebih mahal.

Nah, tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Anemi kekurangan besi secara prinsop dapat diatasi dengan dengan perubahan makan. Oleh karena kekurangan besi pada dasarnya disebabkan oelh kurangnya asupan zat besi dari makanan dan rendahnya bioavaibilitas zat besi yang dikonsumsi, maka peningkatan kualitas menu makanan adalah salah satu cara utama dalam mengatasi anemia kekurangan zat besi.
Jika sudah seperti Tina tadi, mau tidak mau ia harus mengobati anemianya dengan meminum tablet besi atau dikenal juga tablet penambah darah. Padahal sebenarnya asalkan ia dapat mengenalinya lebih dini dan menjaga kualitas makannya sehari-hari, ia dapat menjalankan aktivitasnya tanpa terhalang dan produktivitasnya pun meningkat.

5 komentar:

  1. wah nambah trus artikelnya..produktif bgt. bentar baca dulu ya

    BalasHapus
  2. huahahaha labelnya apa gak salah tuh: ademia, besui? hahahhaa

    BalasHapus
  3. iyah salah, dah diperbaiki tuh
    hehehe
    thx buat koreksiannya

    BalasHapus
  4. Azu gak tahu apakah Azu ada Anemia atau kagak.
    Tapi yang pasti Azu orang nya gampang capek, kalau jalan lama dikit jantung nya langsung tersengal-sengal, gak heran Azu suka narik nafas lewat mulut biar dapat oksigen lebih banyak walau Azu tahu kotoran seperti debu tidak akan tersaring karena bukan melewati hidung.

    Kalau upacara, Azu juga suka pingsan di sekolah.
    Tapi awal nya, Azu sering kebanyakan nguap kalau berdiri lama-lama, terus pandangan langsung jadi kuning, lama-lama jadi terang semua & sadar nya Azu udah di UKS.

    Karena itu, Azu jadi gak suka olahraga.
    Paling-paling juga Yoga, karena bisa indoor.

    Bisa jadi Azu mengidap Anemia, karena kurang makan daging, seperti yang orang awam katakan.

    Gak tahu juga.

    Tapi, Azu mohon sama Mirrocle yang punya blog ini untuk nge-post blog yang berkaitan dengan Porfiries/Phorpiries.

    Itu juga salah satu kelainan darah kata nya.

    Sebab, Azu menduga bahwa Azu menderita penyakit itu.

    Kalau kena cahaya matahari, kulit Azu terutama bagian tangan suka meletik-letik, seperti kena cipratan bunga api.

    Aneh nya gak ada tanda yang terjadi setelah itu.

    Cuma kalau kena cahaya matahari aja, Azu suka kesakitan kayak gitu.

    Maka nya, Azu style na formal, abis kebanyakan style formal kan bertangan panjang kemeja nya.

    Awal nya pun Azu gak tahu, ada apa dengan tangan Azu, tapi untung nya setelah googling ke sana ke mari, Azu ketemu nama penyakit nya.

    Juga kalau Azu berpindah atmosfer dari lembab ke kering, juga akan terasa seperti itu.
    Tapi, beda nya pada bagian punggung.

    Ya, cuma itu saran Azu.

    Semoga blog nya makin banyak di baca orang.

    Kalau perlu, Azu promosikan di friendster, biar banyak orang yang tahu tentang informasi medis berguna ini.

    Thx.

    BalasHapus
  5. klo aku sering pingsan pas tekanan suhu luar berubah2 >_< apalagi panas. apa anemia dengan tekanan darah rendah itu sama yah? hehe bagus banget blognya =D

    BalasHapus