Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Selasa, 23 Desember 2008

Antara Susu dan Otot


Keringat membasahi tubuh atletis milik Alvin. Peluhnya mengalir dari sekujur tubuhnya. Ia pun segera mengeringkan badan dengan handuknya. Hari itu pria yang memiliki penggemar kaum hawa sebatalyon itu telah menghabiskan dua jam latihan beban di Gym. Sambil memamerkan dadanya yang bidang dan perut six pact-nya, Sang Arjuna mengambil shaker yang sudah berisi susu, lalu mencampurnya dengan air panas sedikit dan mengocoknya. Kemudian ia menambahkan air biasa, ia tidak terlalu suka air dingin, kembali mengocoknya dan meminum susunya dalam beberapa tegak.

Pemandangan seperti itu biasa kita lihat di pusat-pusat kebugaran. Banyak orang yang terobsebsi dengan badan ‘seksi’, baik pria maupun wanita. Ada yang ingin sekali mendapatkan bentuk badan yang aduhai, atau ada juga yang teruama ingin menjaga agar badan tetap sehat dengan bentuk tubuh impian sebagai bonus. Yang terakhir ini Anda juga sependapat bukan?

Tidak perlu dijelaskan bahwa untuk pembentukan otot atau tubuh, tidak hanya dibutuhkan olah raga teratur, istirahat yang cukup dan nutrisi seimbang. Siapapun juga tahu, bahwa nutrisi utama untuk pembentukan otot adalah protein. Tanpa perlu dibeberkan lagi Anda pun pasti sudah tahu sejak duduk di bangku SD bahwa sumber protein terutama adalah daging, ikan, telur, keju dan susu. Yang terakhir ini, tampaknya sudah menjadi ‘trade mark’ dan menu wajib bagi mereka yang rajin pergi ke gym demi postur tubuh bak bintang Hollywood.

Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas rantai-rantai asam amino. Bersama karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral, protein merupakan zat gizi yang takarannya harus pas di atas meja makan kita.

Kualitas protein ditentukan oleh kadar asam aminonya. Asam amino digolongkan menjadi yang esensial (bisa diproduksi tubuh), seperti leucine, isoleucine, phenylalanine, dll, dan nonesensial (tidak bisa diproduksi tubuh sehingga harus tersedia dalam makanan sehari-hari), seperti alanine, tyrosine, proline, dll. Semakin lengkap kandungan asam aminonya, semakin berkualitas makanan tersebut. Patut menjadi perhatian kita bahwa tidak ada satupun bahan makanan di dunia ini dengan kandungan asam amino (bernilai biologis) lengkap.

Bedasarkan sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, protein nabati dan hewani. Kabar yang kurang menyenangkan bagi kaum vegetarian adalah bahwa protein nabati memiliki nilai biologis yang lebih rendah ketimbang protein hewani. Tetapi demikian, keduanya harus saling melengkapi. Boleh dibilang bahwa sumber protein digolongkan menjadi kelas satu dan kelas dua. Sereal, kacang-kacangan (termasuk kedelai)masuk kelas dua. Sedangkan daging, telur dan susu masuk golongan elit kelas satu bedasarkan nilai biologisnya. Untunglah, berkat kemajuan teknologi, kaum vegetarian tidak harus pusing dengan hal ini. Sekarang ditawarkan asam-asam amino, baik esensial maupun nonesensial dalam bentuk suplemen-suplemen.

Banyak orang menyangka susu adalah susu meupakan sumber protein terbaik. Pendapat tersebut tidaklah salah, namun ternyata, telur memiliki nilai biologis yang lebih tinggi daripada susu. Tetapi, perlu diingat bahwa telur juga memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi juga. Sehingga, seperti yang disarankan tadi, menu variatif merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kecukupan protein ataupun zat-zat gizi lainnya.


Asam-asam amino yang terdapat dalam protein merupakan bahan baku untuk pembentukan sel-sel tubuh, disamping peran-peran lainnya seperti menjaga keasaman darah, sebagai enzim, dan sebagainya. Semua sel, tak terkecuali sel otot, terdiri dari protein. Ketika otot berkontraksi, sebenarnya terjadi reaksi biokimia aktin dan miotin yang merupakan salah satu bentuk protein. Rangka sel juga mengandung protein.
Selain itu, enzim yang berperan dalam setiap metabolisme, termasuk pembentukan energi, juga terdiri atas protein. Berangkat dari hal-hal ini, maka dapat disimpulkan betapa protein sangat penting, tidak hanya bagi otot, tapi bagi tubuh kita.

Terlebih ketika sedang mengangkat beban berat dalam latihan di gym, otot kita mengalami ‘kerusakan’. Sehingga, untuk meperbaikinya dibutuhkan protein sebagai bahan baku utama dan kemudian sel ‘baru’ itu akan menjadi lebih kuat dan besar. Itulah mengapa, bagi mereka yang sedang membentuk otot-otot mereka, kecukupan jumlah dan jenis protein sudah menjadi kewajiban.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat mendukung hal ini. Dikabarkan bahwa hasil pengamatan dari mereka yang meminum susu setelah latihan fisik, didapatkan kadar asam amino dalam darah mereka jauh lebih tinggi dibanding yang tidak Kemudian dalam sepuluh minggu, hasil dari mereka yang meminum susu setelah latihan fisik lebih memuaskan dibanding yang tidak.

Dewasa ini, banyak ditawarkan produk-produk susu yang mengandung jumlah protein dan kadar creatine yang cukup tinggi dibandingkan susu biasa. Produk susu yang laris manis oleh kaum pria ini menjanjikan bahwa susu tersebut dapat membantu pembentukan otot yang lebih cepat.

Menurut hasil penelitian sejumlah ahli, creatine, yang terdapat berlimpah pada macam susu tersebut, memang terbukti dapat meningkatkan energy output sehingga dapat mendukung anda berlatih dengan lebih tekun! Hasilnya? Perangsangan yang lebih tinggi untuk pembesaran otot! Tetapi, creatine tidak sesuai jika Anda bermaksud untuk menurunkan berat badan karena creatine malah akan memambahkan berat badan anda (otot) dan juga akan menyebabkan retensi air berlebihan, yang menjadi salah satu penyebab perut buncit. Secara alamiah, creatine bisa diperoleh dari daging, ikan dan lain-lain.

Namun ingatlah bahwa, semakin banyak asupan protein, maka kerja ginjal akan semakin berat. Jika ginjal Anda tidak bermasalah, maka makanan dan susu tingi protein bukan masalah, namun bagi mereka yang memiliki masalah dengan ginjal mereka, angka protein yang tinggi malah menjadi momok.

Anda berminat untuk menjadi pujaan hati para wanita seperti Alvin tadi? Atau Anda ingin memiliki tubuh bak bintang Hollywood? Selain olah raga teratur dan istirahat cukup. Menu berprotein, terutama susu tidak boleh pernah absen dari daftar menu Anda, terutama selepas Anda menikmati latihan Anda di Gym.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar