Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Senin, 09 Februari 2009

Cinta Buah Pisang



Boleh saja Anda tertawa membaca judul tulisan ini. Tapi jika Anda benar-benar tahu manfaat yang luar biasa dari buah ini, maka Anda pasti akan jatuh cinta pada buah ajaib ini. Betapa tidak? Buah yang tumbuh dimana saja di daerah tropis ini tidak hanya murah, tapi meriahnya juga. Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan karena pencernaannya lebih singkat dibanding sumber lain seperti nasi, roti dan sebagainya. Dibanding buah-buahan lain, pisang menyediakan energi yang tinggi. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.

Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata agak rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, kabar yang mengatakan bahwa pisang dapat membuat gemuk hanyalah mitos belaka.

Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya dapat diserap tubuh. Kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.

Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).

Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Selain itu vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat.

Pisang juga sangat untuk dikonsumsi para wanita hamil karena mengandung asam folat yang mudah diserap janin melalui rahim.

Selain itu manfaat buah pisang lainnya secara tradisional dapat digunakan sebagai pengobatan radang usus, luka bakar, ataupun untuk mengatasi jerawat di muka. Malahan akhir-akhir ini pisang mulai dilirik seagai salah satu buah aprodisiak, yaitu buah yang dipercaya dapat meningkatkan gairah seks! Bagaimana? Anda pun jatuh cinta pada buah pisang?
Read More......

Sabtu, 24 Januari 2009

VERTIGO POSISIONAL BENIGNA: PUSING TUJUH KELILING



Vertigo posisional benigna adalah diagnosis dokter terhadap Leoni, 35 tahun, seorang ibu rumah tangga asal Surabaya. Jika sedang tidur ia kerap kali terbangun waktu memiringkan badan ke kiri saat tidur. Rasanya dunia jungkir balik sedemikian hebatnya sampai ia kadang muntah. Hal ini sudah berlangsung selama tiga hari sebelum akhirnya ia pergi berobat.

Anehnya ketika ia miring ke kiri dan dunia mulai jungkir balik, tetapi bila ia mempertahankan posisinya selama beberapa menit, pusingnya mereda. Tetapi jika ia terlentang dan kemudian miring ke kiri lagi, dunia kembali jumpalitan. Tekanan darahnya normal, tidak ada yang salah dengan kesehatan yang lain. Pendengarannya baik dan ia tidak pernah mengalami tinitus (kuping berdengung). Oleh karena itu setelah memeriksa dengan seksama, dokter menyatakan Leoni terkena vertigo posisional benigna.

Apa itu?
Pusing sering terlontar begitu saja dari mulut. Padahal pengertian pusingbisa berbeda-beda tiap orang. Orang yang baru kena PHK pusing, orang yang baru turun dari Roller Coaster pusing, besok mau ujian tetapi aha belum selesai dibaca kepala pusing dan orang yang anemia juga pusing. Tetapi Pusing yang dimaksud di sinia dalh sensai seolah-olah badan ataupun lingkungan menjadi sempoyongan, berputar atau jungkir balik.

Yang mendasari pusing, apapun penyebabnya adalah gangguan dar sitem keseimbangan.Walaupun vertigo dapat berkaitan dengan penyakit-penyakit serius macam stroke, penyakit Menierre, tetapi sebagian besar vertigo adalah vertigo yang dibangkitkan oleh perubahan posisi dan bersifat ringan, yaitu vertigo posisional benigna.

Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi gangguan sistem keseimbangan baik di otak kecil maupun di organ keseimbangan (yang berada di dalam telinga) adalah penyebab utamanya. Penderitanya biasanya dari kelompok usia 45 tahun ke atas dan kaum wanita.

Walaupun untuk menentukan apakah masalahnya terdapat di sentral 9(otak kecil) atau di perifer (organ keseimbangan) perlu beberapa pemeriksaan, tapi secara umum dapat dibedakan. Jika masalahnya terdapat di sentral, maka vertigo biasanya bersifat tidak terlalu hebat, namun dapat timbul setiap saat. Jika masalahnya di perifer, vertigonya hanya timbul jika kepala bergerak ke arah tertentu saja dan biasanya lebih hebat serta mereda bila kepala kembali ke posis semula.

Yang perlu diperhatikan adalah untuk menyingkirkan kemungkinan stroke, penyakit Menierre ataupun tumor otak. Pada stroke, biasanya gejala disertai kelumpuhan sebelah badan atau biaca pelo, sukar menelan dan berhubungan dengan hipertensi yang diderita.
Pada penyakit Menierre, gejala vertigo disertai dengan tinitus (telinga berdengung) dan pendengaran yang berkurang.

Selain itu, kasus yang tidak kalah seringnya adalah vertigo psikogenik, yaitu vertigo yang merupakan masalah psikologis. Jadi sebenarnya tidak ada yang salah dengan kesehatannya, tetapi karena kondisi kejiwaannya. Vertigo jenis ini biasanya muncul saat berada di keramaian, dibuat-buat sehingga berkesan heboh dan baiasanya tidak wajar atau berlebihan. Untuk menegakan ini perlu pemeriksaan cermat dan sebaiknya dikonsultasikan ke psikiater.


Penangananannya
Jika diagnosis sudah yakin vertigo posisional benigna, maka biasanya penderita mendapatkan hanya obat anti mabuk, antihistamin seperti dramamin atau obat penenang.

Lebih dari itu, harus diketahui pencetusnya, misalnya pada kasus Leoni tadi, jika ia tidur dapat memakai collar neck agar kepalanya tetap lurus dan sebisa mungkin menghindari menoleh ke kiri.

Jika Leoni ingin menoleh ke kiri, sebaiknya ia menutup matanya terlebih dahulu baru pelan-pelan ia dapat membuka matanya. Dengan latihan seperti itu, diharapkan vertigonya dapat mereda.
Read More......

Kamis, 22 Januari 2009

Sariawan dan Vitamin C


Umumnya masyarakat mengatakan bahwa sariawan disbabkan karena kekurangan vitamin C. Hal ini tidak sepenuhnya salah, tetapi tidak tepat juga. Banyak hal yang dituding oleh para ahli sebagai penyebab sariawan, bukan hanya kekurangan vitamin C saja, tetapi penyebab pastinya masih diperdebatkan.
Sariawan atau stomatitis aftosa, dalam bahasa kedokteran, adalah suatu luka peradangan atau ulkus yang terdapat pada selaput lendir mulut berupa bercak putih kekuningan dapat tunggal ataupun berkelompok.

Sariawan adalah salah satu keluhan yang paling banyak dihadapi baik oleh doker umum maupun dokter gigi. Di Amerika diperkirakan jumlah kasusnya mencapai 20 sampai 50% dari jumlah penduduk. Rentang usia penderitanya beragam dari anak-anak sampai lanjut usia. Biasanya 67 sampai 85 % orang menderita sariawan pertama kali sebelum usia 30 tahun.

Bentuk Peyakitnya
Ada tiga macam jenis sariawan yang ada: minor, mayor dan herpetiformis. Bentuk yang minor adalah yang paling sering. Baiasanya hanya terdapat satu ataukurang dari lima buah di dalam mulut dengan diameter antara 3 mm sampai satu sentimeter. Sariawan jenis ini akan sembuh spontan dalam satu sampai dua minggu serta tidak menimbulkan bekas.

Bentuk mayor adalah yang lebih parah. Diameternya bisa santara satu sampai tiga sentimeter. Sembuhnya juga lama, bisa lebih dari 6 minggu. Jika sembuh biasanya menimbulkan bekas. Bentuk herpetiformis (seperti hermes) ukurannya kecil-kecil tapi bisa lebih dari 100 buah. Bentuk ini mirip dengan infeksi virus herpes simpleks, tapi bukan karena infeksi virus tersebut.

Apa Penyebabnya?
Nah, sebetulnya banyak sekali biang keladi sariawan. Sebetulnya sariawan berhubungan erat dengan daya tahan tubuh yang sedang melemah. Vitamin C salah satu perannya adalah dalam menjaga daya tahan tubuh, jadi memang masuk akal bila kekurangan vitamin C dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab sariawan. Tetapi bukan hanya itu. Sariawan juga berhubungan erat dengan kekuranagn zat besi dan vitamin B.

Stress psikis juga dapat menjadi pemicu munculnya sariawan. Tampaknya hal ini merupakan penyebab tersering munculnya sariawan. Selain itu, gosok gigi yang terlalu keras hingga melukai selaput lender atau alergi dengan pasta gigi juga dapat menyebabkan sariawan.

Penyebab lain makan atau minum makanan dan minuman yang terlalu dingin atau panas, gangguan pencernaan, gangguan system kekebalan tubuh, tergigit sejak mengunyah (karena gigi terlalu tajam), infeksi kuman dan masih banyak lagi penyebab sariawan.

Pengobatan dan Pencegahannya
Sariawan pada umumnya tidak membutuhkan pengobatan khusus. Cukup dengan menjaga kebersihan mulut dan gigi serta mengkonsumsi makanan sehat dan menjaga tubuh agar senantriasa fit sudah cukup manjur mengatasi sariawan. Tetapi dokter atau dokter gigi mungkin akan meresepkan salep atau gentian violet untuk dioleskan untuk membantu agar sariawan segera mereda.

Lebih dari itu, yang terpenting adalah mencaritahu apa yang mencetuskan sariawan karena tiap orang bisa berbeda-beda. Misalnya jika karena gigi terlalu runcing dan sering tidak sengaja menggigit lidah, maka dapat berkonsultasi ke dokter gihi untuk mendapat perawatan. Atau mungkin makanan tertentu atau stress psikis, maka dapat diatur untuk dihindari.

Mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi sering dilakukan. Tidak salah memang, tetapi tujuan dari mengkonsumsi vitamin C adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh bukan untuk menyembuhkan sariawan. Jika faktor-faktor penetus sariawan yang lain tidak dihindari maka mengkonumsi vitamin C sampai satu galon sehari juga percuma.
Read More......

Selasa, 20 Januari 2009

Cacar Ular (Herpes Zoster) Tidak mematikan Kok!


“Awas! Kalau cacar ularnya sampai melingkari tubuh, bisa mati loh!” Mungkin kita sering mendengar ungkapan seperti ini. Ada yang sebagian percaya ada juga yang tidak. Herpes zoster, atau yang dikenal dengan nama cacar ular, sebenarnya tidak berbahaya. Juga tidak mungkin sampai melingkari badan. Itu hanyalah mitos belaka yang tak berdasar.

Cacar ular adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Jadi jika pada masa anak-anak seseorang pernah terkena infeksi cacar air (varisela), maka virusnya tidak mati semua. Beberapa virusnya ngumpet di ganglion-ganglion (kumpulan badan sel saraf)di susunan saraf tepi. Mereka menunggu saat yang tepat, yaitu jika saat daya tahan tubuh melemah. Jika saat itu tiba, maka mereka pun akan melancarkan serangan mereka kembali dalam bentuk cacar ular.

Penyakit ini lebih sering megenai orang dewasa dan frekuensi pada pria maupun wanita sama. Muncul jika ada faktor pencetusnya, misalnya kurang tidur, terlalu lelah ataupun stress psikis.

Paling banyak virus-virus ini bersembunyi di ganglion saraf dada, tapi juga bisa di ganglion saraf otak atau lainnya. Nah, tempat mereka melakukan serangan selalu adalah daerah yang dipersarafi oleh saraf tersebut. Jadi bentuknya akan melingkar. Misalnya di ganglion saraf dada keempat (yang sejajar dengan putting susu) kanan, maka di sepanjang jalan saraf itu dari punggung sampai ke depan melingkar ke arah dada.

Tanda dan Gejala
Sebelum timbul gejala kulit biasanya muncul demam, pusing, pegal-pegal seperti lu biasa. Kemudian kulit yang dipersarafi oleh saraf tempat tinggal virus-virus varisela-zoster yang bersembunyi menjadi kemrahan. Kemudian akan munvul vesikel-vesikel (gelembung-gelembung) berisi cairan jernih yang kemudian menjadi keruh. Jika terjadi infeksi sekunder maka bisa berdarah ataupun bernanah. Pada tempat itu juga dapat dirasakan seperti baal atau menjadi kaku. Kemudian akan mereda sendiri dalam waktu kurang lebih 2 minggu.

Komplikasi
Nah, yang menjadi masalah adalah bila terjadi komplikasi. Bila herpes zoster ini terjadi di daraf muka yang melintasi sampai mata, maka dapat berakibat kebutaan. Atau bial terkena saraf otak yang mempersarafi muka, maka dapat mengakibatkan Sindrom Ramsay Hunt, yaitu otot muka yang menjadi lumpuh disertai gangguan pendengaran, vertigo, muntah-muntah.

Pada penderita berusia di atas 40 tahun, dapat terjadi komplkasi yang lumayan berat yaitu neuralgia pascaherpetik, yaitu rasa nyeri pada tempat yang pernah terkena setelah sembuh. Presentasenya lumayan banyak berkisar anatara 10-15%. Nyeri yang dirasakan sedemikian hebatnya sehingga sangat menyiksa penderitanya.

Pengobatannya
Pengobatannya sebenarnya sangat sederhana, yakni hanya simtomatik. Jika nyeri diberi obat anti nyeri, jika demam diberi penurun demam. Jika memang dibutuhkan, misalnya daya tahan tubuh penderita rendah, maka dapat diberikan obat antivirus seperti aksiklovir atau valasiklofir.

Sialnya untuk Sindrom Ramsay Hunt belum ada obat yang cespleng. Namun dapat dicoba akupunktur sebagai alternative. Lagipula sebenarnya rasa nyeri tersebut dapat hilang sendiri.

Prognosisnya umumnya baik karena sebetulnya dapat sembuh sendiri bila daya tahan tubuh bagus . Jika terkena herpes zoster maka jagalah daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan supaya jangan sampai terkena infeksi sekunder, maka cacar ular pun akan pergi dengan sendirinya. Read More......

Gangguan Bipolar: Manik-Depresif


Baik, kita sudah sedikit berkenalan tentang mood dan salah satu gangguan modd yaitu depresi. Dalam dunia kedokteran, depresi termasung gangguan mood unipolar, hanya ada satu jenis perubahan patologis mood, yaitu mood yang terdepresi. Tetapi, pada 1 – 1,6% penduduk dunia, ternyata pada suatu saat, tidak hanya depresi, tetapi juga mengalami modd yang meningkat, yang disebut episode manik atau mania. Gangguan ini digolongkan ke dalam gangguan modd bipolar. Ada dua jenis yaitu Bipolar I dan Bipolar II. Pada kesempatan ini, kita akan membicarakan khusus Bipolar I, karena ini yang tersering.

Pada gangguan mood bipolar I, penderitanya tidak hanya mengalami depresi, tetapi pada suatu saat akan mengalami episode manik, sedangkan pada bipolar II, tidak ada episode manik, hanya hipomanik (tidak separah manik). Cukup sulit untuk membedakan antara manik dan hipomanik, tetapi dapat dikatakan, situasi manik jauh lebih parah dibanding hipomanik. Oleh karena itu, pembicaraan kita akan fokus pada gangguan bipolar I saja.

Apa itu?
Gangguan bipolar I adalah salah satu gangguan jiwa paling serius dan akan berlangsung seumur hidup pada 0,4 sampai 1,6% penduduk dunia. Tidak seperti depresi yang kebanyakan penderitanya adalah wanita, gangguan bipolar I (dan II) perbandingan jumlah penderita pria dan wanita sama. Onset atau awal mula tampak gejala gangguan bipolar I bervariasi dari anak-anak sampai usia lanjut, tetapi rata-rata lebih awal dibanding depresi.

Penyebabnya
Penyebab genetis dan keturunan diajukan oleh sejumlah ahli, tetapi masih tetap kontroversi. Sejumlah studi membuktikan bahwa kejadian gangguan bipolar I banyak terjadi di dalam suatu keluarga, terutama keluarga inti. Sejumlah bukti juga mengarahkan gen X yang membawa kelainan ini dan masih menjadi bahan perdeatan yang hangat. Jadi mengenai penyebab dan mekanismenya masih belum jelas betul, tetapi sudah terbukti bahwa stress dan amsalah psikososial merupakan factor pencetus utama episode manik.

Apa itu manik?
Depresi sudah dibicarakan panjang lebar sebelumnya. Depresi pada gangguan bipolar baik tanda dan gejela serta factor pencetusnya sama dengan ganguan depresif mayor.
Diagnosa gangguan bipolar I ditegakan bila muncul episode manik baik didahului oleh episode depresi, maupun tidak. Tetapi episode depresi bisa datang setelah episode manic. Tidak seperti depresi yang dapat terjadi sendiri (tidak harus diikuti oleh episode manik), episode manic pasti diikuti atau didahului oleh episode manik.

Seseorang dikatakan dalam episode manik bila paling sedikit satu minggu mengalami
tanda dan gejala sebagai berikut:
1. rasa harga diri yang tinggi secara berlebihan. Ia merasa dirinya paling hebat, paling wah segalanya dan dapat melakukan apa saja.
2. Selalu gembira secara berlebihan
3. Gangguan tidur, yaitu ia tidak membutuhkan waktu tidur banyak-banyak. Cukup3 – 4 jam sehari, tetapi ia tidak merasa kelelahan.
4. Biacaranya cepat, kata-kata fdan idenya banyak secara berlebihan
5. Perhatiannya gampang teralih. Belum selesai dengan satu hal sudah tertarik dengan hal lain. Semacam hiperaktif.
6. Aktivitasnya berlebih: masak dalam jumlah berlebih, arisan, shopping terus menerus, membagi-bagi uang atau barang ke orang-orang.
7. Nafsu seksual yang meninggi dan cenderung mengarah ke hal yang aneh-aneh

Kesemuanya itu menyebabkan baik dirinya maupun orang lain menjadi terganggu.
Tetapi masalahnya, jika ia dalam episode manik, ia tidak sadar dirinya “memerlukan bantuan” apalagi mencari bantuan. Ia tidakmenyesal melainkan gembira luar biasa. Tetapi orang-orang sekitar pasti akan memperhatikan bahwa ia “aneh” atau “tidak biasanya” karena hal ini bisa saja terjadi tiba-tiba.

Kemudian setelah episode manik, seseorang mungkin akan mengalami fase”tenang” atau langsung berbalik 180 derajat memasuki episode depresi dengan tanda-tanda dan gejala-gejala yang sudah dibicarakan sebelumnya.

Mengapa berbahaya?
Gangguan bipolar I merupakan salah satu gangguan jiwa paling berbahaya karena angka bunuh diri dalam kasus ini lumayan tinggi. Sedikitnya 10 sampai 15% penderitanya berakhir dengan bunuh diri. Oleh karena itu sangat pentng untuk mengenali tanda-tanda dan gejala-gejala gangguan ini supaya jika seseorang ternyata memang mengalaminya, maka ia dapat segera mendapat pertolongan dan mengontrol gangguan ini.

Selain itu, pada episode manik, penderita dapat menjadi sangat agresif. Mereka tidak memiliki sifat sabar atau toleransi dengan orang lain. Mereka dapat menjadi sangat menuntut, kasar, sangat mudah marah.Bisa-bisa pembunuhan terjadi jika membunuh adalah salah satu kesenangannya.

Bagaimana menghadapinya?
Para penderita gangguan bipolar sangat membutuhkan pertolongan. Ditegaskan sekali lagi bahwamungkin para penderitanya memiliki “insight” atau kesadaranbahwa dirinya memerlukan pertolongan sedemikian lemah dan sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang sekitarnya.

Secara umum, harus dinilai status kegawatdaruratan penderita. Setelah berkonsultasi dengan seorang dokter ahli kejiwaan, dokter kemudian akan menentukan apakah penderita ini perlu untuk rawat inap atau tidak.

Berikut criteria-kriteria pasien-pasien yang memerlukan rawat inap:
- Ada resiko yang signifikan untuk bunuh diri. Percobaan bunuh diri yang serius dan ide spesifik dengan rencana menghilangkan bukti. Selain itu, bahaya bagi penderita bisa datang dari aspek lain dari penyakit, contohnya seorang penderita depresi yang tidak cukup makan beresiko kematian. Juga penderita dengan manic yang ekstrim yang tidak mau tidur atau makan mungkin mengalami kelelahan yang hebat.
- Berbahaya bagi orang lain : Penderita gangguan bipolar dapat mengancam nyawa orang lain, contohnya seorang penderita yang mengalami depresi yang berat meyakini bahwa dunia itu sangat suram/gelap, sehingga ia berencana untuk membunuh anaknya untuk membebaskan mereka dari kesengsaraan.
- Ketidakmampuan total dari fungsi : Adakalanya depresi yang dialami terlalu dalam, sehingga orang tidak dapat melakukan fungsinya sama sekali
- Tidak dapat diarahkan sama sekali.
- Kondisi medis yang harus dimonitor : misalnya penderita gangguan jiwa yang disertai gangguan jantung harus berada di lingkungan medis, dimana obat psikotropik dapat dimonitor dan diobservasi.

Mungkin seseorang yang mengalami gangguan bipolar I harus meminum obat sepanjang sisa hidupnya. Namun hal ini akan lebih baik dalam mengendalikan keadaan jiwanya sehingga diharapkan ia dapat hidup se”normal” mungkin. Mereka benar-benar membutuhkan dukungan kita dan pertolongan. Jika ada seseorang yang kita kenal menunjukan tanda dan gejala ke arah gangguan bipolar ataupun depresi, sejogjanya kita selalu mendukungnya dan mengarahkan agar ia mendapat petolongan. Read More......

Sabtu, 17 Januari 2009

Depresi: Apa, Mengapa dan Bagaimana


Yanti, 32, sedih bukan kepalang. Betapa tidak, kini ia berstatus janda beranak satu setelah ditinggal Yudi, pasangan hidupnya selama 5 tahun. Kini ia bingung, siapa yang akan menemani hidupnya. Walaupun sebenarnya ia bekerja dan berpenghasilan cukup untuk membesarkan putri sematawayangnya yang berusia 3 tahun, namun ia tidak tahu bagaimana untuk menghadapi hari esok. Segenap keluarga dan kawan-kawannya berusaha menghibur dan membesarkan hatinya. Namun tetap saja ia tidak mampu bangkit dari kesedihannya yang semakin menjadi, padahal sudah 6 bulan berlalu sejak Yudi pergi untuk selamanya. Ia kini tidak mau makan ataupun megurus dirinya. Putrinya semakin terlantar sampai-sampai harus dirawat oleh neneknya. Kerjanya hanya mengurung diri di kamar, meratap dan menangis minmal tiga kali sehari.

Erna, kawannya sejak SMA, menangkap tanda-tanda bahwa Yanti memang membutuhkan bantuan karena ia menderita suatu gangguan yang dikenal dalam dunia kedokteran sebagai gangguan mood, atau tepatnya, gangguan depresif mayor.

Sebenarnya Yanti tidak sendirian. Di dunia ini sedikitnya 5% sampai 20% umat manusia menderita gangguan depresi mayor. Angka yang tidak sedikit, bukan? Yang terbanyak terkena adalah perempuan dengan perbandingan 2:1. Gangguan ini paling banyak menyerang kelompok usia 20 sampai 40 tahun. Prevalensinya berkurang pada lanjut usia, yaitu hanya sekitar 1% sampai 3%. Pada anak-anak, sedikitnya 2,5% dan 8% remaja di dunia juga menderita karena gangguan kejiwaan ini.

Apa itu?
Gangguan Depresi Mayor, atau lebih dikenal sebagai depresi, adalah gangguan kejiwaan berupa gangguan dari mood. Mood adalah keadaan emosional yang persisten, berbeda dari afek yaitu emosi yang diungkapkan pada suatu waktu. Berbeda memang pengertian kedokteran dengan pengertian awam terhadap mood. Ungkapan seperti “mood-nya sedang jelek” sebenarnya keliru. Mood tidak dapat dengan mudahnya berubah.

Sejatinya mood kita sesuai dengan yang kita alami dan dapat kita pahami apa yang kita rasakan serta apa yang menyebabkan kita merasa seperti itu. Misalnya jika kita kehilangan orang yang kita sayangi, kita akan merasa sedih. Itu sangatlah wajar, tetapi jika sedih kita berkepanjangan, mengganggu fungsi sosial kita sampai tidak sampai bisa bekerja, mengganggu tidur, setiap hari pikiran kita tentang kesedihan itu iu saja dan tidak mampu bangkit lagi. Nah itulah yang disebut sebagai gangguan dan kita membutuhkan pertolongan.

Celakanya, orang-orang tidak banyak mengerti mengenai gangguan-gangguan kejiwaan seperti ini. Masyarakat masih mencibir, “Ah, dianya saja terlalu lemah.” Atau mencap cengeng, manja, minta dikasihani atau sebagainya dan tidak menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan, baik dari orang-orang terdekatnya, terutama, dan juga dari professional.

Tanda dan gejalanya?
Dalam “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders” edisi keempat (terbaru) sudah ada kriteria-kriteria untuk mendiagnosis depresi. Tanda-tanda atau gejala-gejalanyaantara lain perubah mood dimana setiap hari atau hampir setiap hari diwarna dengan kesedihan. Kemudian motorik atau gerak-geriknya jadi melambat, tidak bermotivasi, malas ini itu dan mulai meninggalkan hal-hal yang bahkan disenanginya.

Gejala utama lainnya adalah gangguan tidur. Gangguan tidur ini malah bisa menjadi gejala yang paling menonjol. Secara objektif dapat dibuktikan dengan memeriksa gelombang otak saat tidur dan akan ditemukan kelainan pada fase tidur yang dalam serta perubahan-perubahan pada fase REM (rapid Eye Movemnet).

Apa penyebabnya?
Teori-teori psikologi yang umumnya diamini oleh semua kalangan mengatakan bahwa kehilangan akan sesuatu atau seseorang (baik dalam arti sebenarnya ataupun secara perseptif)adalah pemacu utama depresi, seperti yang dialami Yanti tadi. Kehilangan suaminya menjadi pemicu depresinya.

Tapi misalkan saja, ada orang lain yang mengalami hal serupa dengan yang dialami Yanti, tetapi ia tidak menderita depresi, ia bisa bangkit dari kesedihannya dan menjalani hidup seperti sedia kala. Bagaimana itu bisa terjadi? Berati ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi.

Menurut teori psikoanalisa, depresi terjadi karena ada ambivalensi terhadap rasa kehilangan dan adanya ketidakseimbangan psikis. Penelitian-penelitian membuktikan bahwa depresi memang berhubungan dengan genetis dan diturunkan. Jadi, jika orang tua menderita depresi, maka gangguan ini dapat diturunkan kepada anaknya.

Penelitian-penelitian neuropsikiatri juga membuktikan bahwa ketidakseimbangan neurotransmitter (zat-zat biokimia dalam otak) juga biang kerok utama depresi.Terutama adanya gangguan poros hipotalamik-pituatari-anak ginjal yang menyebabkan defisiensi norepinefrin dan serotonin dalam otak.

Bagaimana pengobatannya?
Seperti terapi-terapi kejiwaan pada umumnya, psikoterapi yang dikombinasi dengan farmakoterapi adalah cara terbaik melawan depresi. Obat-obat antidepresi seperti anti depresan trisiklik, SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor), MAOI (monoamine oxidase inhibitor) atau obat-obat antidepsan lainnya akan diresepkan dokter untuk para penderita depresi. Desertai psikoterapi seperti psikoterapi kognitif-behavioral suportif atau trapi interpersonal adalah terapi yang paling superior untuk depresi.

Karena prevalensi depresi seumur hidup cukup tinggi, sekitar 20%, maka ada kemungkinan untuk meminum obat seumur hidup. Tetapi setidaknya depresinya terkontrol sehingga ia bisa berfungsi sebagaimana mustinya.

Mengontrol depresi
Adalah penting agar depresi dapat terkontrol. Mengapa? Pasalnya, selain depresi bersifat rekuren (dapat kambuh kembali), depresi juga dapat mematikan. Depresi menyebabkan 15% penderitanya melakukan bunuh diri. Bahkan suatu penelitian memperlihatkan bahwa pria berusia 65 tahun keatas yang menderita depresi memiliki angka resiko bunuh diri lima kali lebih besar dari populasi pada umumnya.

Yanti beruntung, temannya Erna dapat tangkap dengan situasi Yanti. Setelah itu Yanti dikenalkan dengan seorang dokter ahli kejiwaan dan Yanti mendapat pengobatan serta psikotapi. Ia kini dapat kembali bekerja serta mengurus putrinya kembali. Nah, kita jika menemukan seseorang yang dekat dengan kita dengan tanda-tanda depresi, kita jangan menghakimi mereka. Alih-alih mencibirnya atau malah mengasihaninya tanpa tindakan nyata ataupun menghujaninya dengan beribu nasihat, lebih bijaksana kita tetap mendukung mereka dan mendorongnya untuk mendapatkan pegobatan. Read More......

Rabu, 07 Januari 2009

Meningitis: Why must we be precautious of it?


Meningitis telah membunuh jutaan bayi di seluruh dunia. Bedasarkan data WHO dari 1,8 juta kematian anak balita di dunia per tahun, lebih dari 700.000 kematian anak terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Jadi sudah memang seharusnya kita mengenal meningitis untuk dapat mengantisipasinya.

Sebenarnya, apa sih meningitis itu? Meningitis adalah radang selaput otak. Radang yang mengenai jaringan otak sendiri disebut ensefalitis. Sedangkan gabungan dari keduanya dikenal dengan istilah menigoensefalitis. Terkadang agak sulit membedakan meningitis dan ensefalitis karena gejalanya saling tumpang tindih, khususnya pada anak.

Otak merupakan organ yang paling luar biasa yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Betapa tidak, otak mengolah semua sensasi sensoris dan motorik dan lebih dari itu juga proses berpkirir dan fungsi intelektual lainnya. Lebih mengangumkan lagi ternyata organ yang beratnya kurang lebih satu kilogram ini juga pusat pengaturan emosi, tingkah laku dan jiwa kita.

Mengingat fungsinya yang teramat vital, maka Tuhan memberi perlindungan yang tidak tanggung-tanggung kepada otak kita. Dimulai dari kulit kepala, batok tengkorak yang keras dan ketiga selaput otak. Nah, ketiga selaput ini, yang terdiri atas duramater. Arachnoidmater dan piamater, yang disebut sebagai meningen . Fungsinya adalah melindungi otak mulai dari guncangan fisik sampai dari zat-zat kimia yang terkandung dari darah, termasuk dari kuman-kuman dan virus juga. Karena itulah tidak sembarang zat kimia dan obat-obatan serta kuman-kuman dan virus dapat sembarang masuk ke dalam jaringan otak kita.

Sebenarnya meningitis berarti infeksi cairan otak yang disertai radang selaput otak. Dalam derajat yang ringan mengenai bagian terluar dari jaringan otak dan sumsum tulang belakang. Meningen melindungi susunan saraf pusat kita yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sehingga peradangan atau infeksi pada sarung pembungkus sumsum tulang belakang juga disebut meningitis. Meningitis tergolong penyakit serius dan bisa mengakibatkan kematian. Sekitar 20 – 30 % pasien meninggal akibat penyakit ini hanya dalam waktu 48 jam.

Penyebab meningitis bermacam-macam. Mulai dari bakteri yang tersering, dan yang paling fatal, virus, cacing, protozoa, jamur dan parasit lainnya termasuk Mycobacterium tuberculosae (penyebab TBC). Bakteri penyebab meningitis tersering adalah Haemophillus influenzae type B, Streptococus pneumoniae dan Neiseria meningitidis. Penyebab lain misalnya E. coli, virus mumps, virus rubella, Toxoplasma gondii bahkan flora normal pada vagina ibu dapat menyebabkan meningitis pada bayinya yang baru lahir.

Bayi, anak-anak, dewasa sampai lanjut usia dapat terkena penyakit ini.Tetapi angka kejadian pada anak-anak jauh lebih tinggi dibanding kelompok usia lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena daya tahan tubuh bayi dan anak-anak lebih rendah dibading orang dewasa.

Bakteri penyebab meningitis sebenarnya tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia. Sehingga tidak akan terjadi penularan melalui sumber air, kolam renang, bangunan atau pabrik. Infeksi primer pada selaput otak jarang, biasanya meningitis berkembang dari penyakit infeksi yang sebelumnya sudah ada seperti: Infeksi saluran nafas bagian atas, infeksi paru, infeksi telinga tengah, sinusitis, radang tenggorokan dan penyakit infeksi lainnya. Trauma pada kepala atau pernah mengalami operasi kepala juga dapat menjadi faktor resiko akan terkena penyakit ini.
Ada tiga gejala utama meningitis yaitu: DEMAM TINGGI, SAKIT KEPALA dan KAKU KUDUK.

Trias gejala tersebut terkadang tidak terlalu jelas, terlebih pada bayi karena bayi masih belum bisa mengungkapkan sakit kepala serta tanda kaku kuduk sering tidak nyata. Inilah yang sering menyebabkan meningitis menjadi tidajk terdiagnosis dan dapat berkembang menjadi parah.Gejala lainnya yaitu: muntah-muntah, sensitif terhadap cahaya, nyeri persendian, kejang dan penurunan kesadaran.

Diagnosis meningitis bisa ditegakan apabila keriga gejala trias tadi ditemukan ditambah hasil pemeriksaan cairan otak. Teruatama pada anak-anak, khususnya bayi, walaupun tanda-tandanya tidak nyata, tetapi jika diduga kuat anak tersebut terkena meningitis, maka punksi lumbal untuk memeriksa cairan otak harus dilakukan.

Kaku kuduk diperiksa dengan menempatkan telapak tangan satu di bawah kepala anak dan satu di atas dada anak lalu kepala anak yang sedang berbaring diangkat sampai dagu menyentuh dada. Jika didapatkan nyeri atau tahanan, maka artinya kaku kuduk positif. Pemeriksaan ini cukup sederhana sehingga siapapun dapat melakukannya.

Pemeriksaan lain yang mungkin dibutuhkan adalah lumbal punksi, pencitraan otak dengan CT-scan atau MRI, pemeriksaan bakteriologik cairan otak dan darah. Diantara pemeriksaan-pemeriksaan tersebut yang rutin dilakukan dan paling penting adalah lumbal punksi. Walaupun tindakan ini bersifat invansif, namun jika dilakukan oleh dokter yang berpengalaman, maka prosedur ini cukup aman. Lumbal punksi tidak disarankan bila tekanan dalam rongga tengkorang terlalu tinggi.

Penanganan kasus meningitis adalah perawatan di rumah sakit. Pengobatan yang utama adalah antibiotik sesuai dengan kuman penyebab yang diketahui dari kultur (biakan kuman untuk mencari kuman penyebab) cairan otak. Namun demikian, bukan berarti pengobatan dapat tertunda karena menunggu hasil kultur. Bisa runyam masalahnya. Antibiotik dapat diberikan, yaitu antibiotik berspektrum luas. Kemudian setelah diketahui kuman penyebab, maka antibiotik dapat diganti sesuai hasil kultur atau hasil tes resistensi (yang bertujuan untuk mengetahui mana saja antibiotik yang masih mempan dan yang sudah resisten).

Pencegahannya bagaimana? Seperti mencaga kesehatan pada umumnya, dengan menjaga gizi seimbang, kebersihan pribadi dan lingkungan dan daya tahan tubuh tentunya. Pencegahan khusus untuk anak-anak, Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan vaksin konjugat pneumokokus.

Vaksin tersebut dianjurkan untuk diberikan kepada bayi dan anak yang berusia 2 bulan hingga 9 tahun. Pemberian vaksin paling baik dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12 – 15 bulan. Vaksin dapat mengurangi jumlah anak yang menjadi pembawa bakteri penyakit tenggorok serta mengurangi penyebaran dari anak ke orang dewasa.
Dengan mengenal apa itu meningitis, diharapkan kita dapat mencegah diri kita, atau si kecil terutama agar trhindar dari penyakit berbahaya ini. Sebenarnya sudah ada obat-obatan yang manjur untuk mengobati meningitis, namun masalah utamanya adalah sringnya diagnosis yang terlambat menambah angka kematian penyakit ini. Read More......

Jumat, 02 Januari 2009

Antara bau badan, Deodoran dan kanker payudara


Siapa sih yang tahan dekat-dekat dengan si Rini? Walaupun sebenarnya otaknya encer dan prestasinya cemerlang, tapi karena urusan aib ini, ia agak sulit membangun relasi dengan rekan-rekan bisnis barunya. Padahal orang-orang disekitarnya sudah cuap-cuap
soal bau badannya dan menyarankannya untuk memakai deodoran. Tapi ia berkelit, dengar-dengar pakai deodoran bisa kena kanker payudara, oleh karena itu ia berteguh pada pendiriannya bahwa “natural is the best” dan membuat teman-temannya tak bisa berbuat apa-apa lagi dan harus rela memakai masker oksigen bila berada di dekatnya, terlebih lagi saat cuaca gerah setengah mati atau AC rusak.

Sebetulnya pendirian Rini tidak berdasar. Masalah deodoran bisa menyebabkan kanker payudara masih menjadi perdepatan seru di antara para ahli. Mari kita tengok sedikit mengenai bau badan dan deodoran.

Normalnya, ketiak mengeluarkan sekitar 400-500 mg keringat dalam 20 menit, pada suhu 35 derajat celcius. Nah kalau suhu sedang terik-teriknya, bisa nambah lagi. Nah kondisi ketiak yang selalu hangat dan lembab ini menjadi surga bagi para bakteri. Bakteri-bakteri mendapat makanan dari keringat yang kaya akan bahan-bahan organik. Didukung kelembapan dan keasaman yang pas, wah, pesta pora mereka di sana. Nah, sisa-sisa metabolisme bakteri ini lah yang memberi aroma khas dari kedua ketiak. Rambut ketiak berperan dalam menjaga ketiak agar tidak terlalu lembab dan juga menghambat pertumbuhan bakteri, oleh karena itu rambut ketiak berperan juga dalam mencegah bau badan.

Deodoran dan Antipersipitan
Sebenarnya keduanya berbeda, tetapi produk-produk yang beredar di pasaran sudah menggabungkan keduanya. Deodoran bekerja menghilangkan bau badan dengan cara membunuh bakteri. Bahan aktif deodoran biasanya bersifat anti-bakteri seperti triklosan, dan dicampur dengan pewangi yang berfungsi menyamarkan bau badan.
Persipitan bekerja menghambat produksi keringat dan biasanya berbahan senyawa-senyawa alumunium. Antiperspiran mampu mengurangi jumlah produksi keringat 20-25 persen, atau maksimal 40 persen dari produksi normal. Itu dilakukan dengan cara mempersempit pori-pori kulit tempat keluarnya keringat.

Yang menjadi masalah adalah beberapa Ilmuwan berpendapat bahwa wanita yang mencukur rambut ketiaknya kemudian langsung mengenakan deodoran plus antipersipitan akan berpeluang terkena kanker payudara. Hal ini berangkat dari pemikiran bahwa dengan mencukur ketiak menyebabkan luka (yang biasanya sangat kecil dan hampir tidak terlihat) di kulit ketiak, sehingga menciptakan jalan masuk yang lebih cepat bagi zat kimia dalam deodoran tersebut ke dalam daerah ketiak. Pria yang kebanyakan tidak mencukur rambut ketiaknya, sebagian besar deodoran tsb akan tertinggal di bulu ketiaknya sehingga tidak mengenai langsung kulit ketiak.

Bahan kimia yang dituding sebagai biang keroknya adalah Paraben, yaitu suatu zat kimia yang dipakai dalam berbagai kosmetik sebagai pengawet. Sekelompok peneliti membantah pendapat tersebut. Menurut mereka, senyawa kimia ini juga digunakan dalam produk makanan, dan beberapa jenis kosmetik lain seperti moisturizer. Fungsinya sebagai bahan pengawet terbukti sangat efektif dan aman. Lagi pula, kalau toh benar ada kaitan antara paraben dan kanker, mengapa hanya kanker payudara ?

Contoh lain, kanker payudara jarang ditemui di kalangan wanita Jepang yang tinggal di Jepang. Tetapi, wanita Jepang yang tinggal di Amerika dan memiliki pola makan seperti orang Amerika, terkena kanker payudara sama seperti rata-rata wanita Amerika. Padahal, senyawa antiperspiran digunakan secara luas baik di Jepang maupun Amerika. Jadi, kosmetik bukanlah faktor risiko yang signifikan. Makanan yang dikonsumsi lebih berperan besar dalam memicu timbulnya kanker. Ditambah lagi para peneliti dari American Cancer Society telah meneliti beberapa sampel Paraben, yang umum digunakan sebagai zat aktif dalam deodoran, tidak memiliki kaitan langsung maupun tidak dengan kanker payudara.

Anda menjadi semakin bingung? Ada pendapat bahwa bagaimana pun cara alami lebih baik? Ada beberapa cara alternatif yang mungkin bisa dikenalkan kepada orang-orang macam Rini tadi. Antara lain dengan sering-sering membasuh ketiak minimal dua kali sehari dengan air dan sabun. Lalu juga disarankan agar sering-sering mengganti pakaian dalam, terutama jika sedang berkeringat banyak atau kelembapan udara sedang tinggi. Memang tingkat keberhasilannya sangat teramat rendah, yah dari pada tidak? Atau mungkin Rini bisa disarankan untuk melakukan operasi pengangkatan kelenjar keringat di ketiak? Read More......